Bunga Kembang Sepatu Pdf

Leave a comment

Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences 2016 1(1): pp 18-21 Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis L.) Terhadap Motilitas Sperma Mencit Jantan (Mus musculus) Rani Melyandari1, Abd. Halim Umar2, Radhia Riski1, Mirnawati Salampe1 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Jln. Cts sentinel i 24 manual. Perintis Kemerdekaan Km 13,7 Daya Makassar, Sulawesi Selatan 90242 2 Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar, Jln.

Perintis Kemerdekaan Km 13,7 Daya Makassar, Sulawesi Selatan 90242 1 Artikel info Diterima Direvisi Disetujui Kata kunci Hibiscus rosa-sinensis L. Motilitas Sperma Mencit ABSTRAK Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan salah satu tanaman yang diduga memiliki aktivitas sebagai antifertilitas dalam hal mempengaruhi motilitas sperma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman bunga kembang sepatu terhadap motilitas sperma serta mengetahui dosis dari ekstrak etanol bunga kembang sepatu yang dapat mempengaruhi motilitas sperma pada hewan coba mencit jantan. Mencit dikelompokkan menjadi 4 kelompok perlakuan dengan 3 variasi dosis ekstrak yaitu 10 mg/20 g bb mencit, 25 mg/20 g bb mencit, 50 mg/20 g bb mencit dan kontrol. Diberi perlakuan selama 10 hari dengan tiga kali replikasi.

Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) banyak ditemukan di Indonesia, biasanya tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar. Namun, fungsi tanaman ini tidak hanya sebatas penghias saja.

Mencit dibedah dan diambil semen pada bagian vas deferens lalu diamati pergerakan sperma dibawah mikroskop. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga kembang sepatu memiliki aktivitas mempengaruhi motilitas sperma pada dosis 50 mg yang berdasarkan data analisis statistik memperlihatkan perbedaan yang signifikan dengan kontrol negatif.

ABSTRACT Keyword Hibiscus rosa-sinensis L., Sperms Motility Mice Hibiscus rosa-sinensis L. Is a plant suspected to have affect the motility of sperms. This research aims to know the effect of Hibiscus rosa-sinensis L. In motility of sperms as well as to get information about the dose of ethanol extract of this plant having activity in motility of sperms male mice. The animals were divided into 4 groups according to the dose administered to each group i.e 10 mg/20 g mice, 25 mg/20 g mice, 50 mg/20 g mice and control, respectively. The treatments were conducted for 10 days where each treatment group had 3 replication. The animals were then dissected and cement fluid located in vas deferens was collected.

The motility of sperms was observed under microscope. Based on the results analyzed by statistical analysis showed that ethanol extract of Hibiscus rosa-sinensis L. To have affect the motility of sperms at dose 50 mg/20 g mice and gives significantly different result compared to negative control. Koresponden author Rani Melyandari Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Jln. Perintis Kemerdekaan Km 13,7 Daya Makassar, Sulawesi Selatan 90242 Email: 18 Rani Melyandari et.

Al., / JPMS 2016 1(1): 18-21 PENDAHULUAN Kontrol kesuburan merupakan masalah kesehatan masyarakat global. Sekitar 90% dari pengguna kontrasepsi di dunia adalah wanita. Ecuaciones diferenciales pdf libros gratis. Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional pada tahun 2009 menunjukkan keikutsertaan pria dalam KB hanya 2,8%. Keterbatasan dalam pilihan metode kontrasepsi merupakan salah satu alasan utama rendahnya peran serta pria dalam KB. Sampai saat ini metode kontrasepsi pria masih terbatas penggunaan kondom dan vasektomi. Permasalahan tersebut merupakan landasan bahwa teknologi kontrasepsi pria perlu lebih dikembangkan (1).

Menyadari permasalahan tersebut, organisasi kesehatan dan perusahaan farmasi terus mendukung secara finansial atau secara aktif melakukan penelitian terhadap pendekatan kontrasepsi yang baru (1). Para peneliti juga terus melakukan riset agar dapat menemukan metode kontrasepsi yang baru dan ideal tersebut. Salah satu hal yang sedang dikembangkan saat ini adalah penggunaan tanaman obat alami Indonesia sebagai alternatif antifertilitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman masih merupakan sumber utama dalam pencarian obat baru. Oleh sebab itu pemanfaatan bahan tanaman masih merupakan prioritas untuk diteliti mengingat penggunaan bahan tanaman (obat tradisional) secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit daripada obat modern (2). Indonesia memiliki beberapa jenis tanaman obat yang berpotensi sebagai antifertilitas.