Download Buku Farmakologi Katzung Terjemah

Leave a comment

To find more books about buku farmakologi dan terapi pdf free, you can use related keywords: Buku Ilmu Mantiq Dan Terjemahan Pdf, Download Buku Biologi Sel Dan Molekuler Pdf, Menyelam Samudra Jiwa Dan Ruh. Buku Farmakologi (Obat-obat penting dalam ilmu farmasi dan kesehatan. Katzung, MD, PhD. Professor Emeritus. Department of Cellular & Molecular Pharmacology. University of California, San Francisco. Associate Editors.

PERCOBAAN III ANTI INFLAMASI I. Tujuan Mempelajari daya antiinflamasi obat pada binatang dengan radang buatan. Dasar teori Inflamasi adalah respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu.

Cedera paling lazim disebabkan oleh infeksi bakteri, namun panas atau dingin berlebih, zat kimia iritan, trauma dan reaksi antigen atau antibodi dapat menjurus kepada hasil yang serupa. Mikrosirkuler meliputi antiriola, venula, kapiler, dan pembuluh limfe sedang kandungannya terdiri atas cairan dan komponen sel darah. Inflamasi merupakan respon jaringan hidup sebagai reaksi lokal atas keberadaan benda asing, organisme hidup atau adanya luka pada dirinya. Reaksi ini meliputi berbagai proses yang kompleks terdiri dari deretan aktivasi enzim, pelepasan mediator, pengeluaran cairan, migrasi sel, pembongkaran dan perbaikan jaringan. Proses tersebut mengakibatkan perubahan fisiologis antara lain eritema, udema, asma, dan demam (Vane dan Botting, 1996).Aktivasi berbagai enzim menyebabkan terjadinya biosintesis mediator dan release mediator inflamasi. Secara garis besar, peradangan ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang berlebihan, kenaikan permeabilitas kapiler disertai dengan kebocoran cairan dalam jumlah besar ke dalam ruang interstisial, pembekuan cairan dalam ruang interstisial yang disebabkan oleh fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler dalam jumlah berlebihan, migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke dalam jaringan, dan pembengkakan sel jaringan. Beberapa produk jaringan yang menimbulkan reaksi ini adalah histamin, bradikinin, serotonin, prostaglandin, beberapa macam produk reaksi sistem komplemen, produk reaksi sistem pembekuan darah, dan berbagai substansi hormonal yang disebut limfokin yang dilepaskan oleh sel T yang tersensitisasi.

Inflamasi akan di ikuti oleh gejala khas yang yaitu rubor (kemerahan), tumor (bengkak), calor (panas), muncul pada proses dan dolor (nyeri) inflamasi serta functio laesa (hilangnya fungsi) a. Eritema (kemerahan), terjadi pada tahap pertama dari inflamasi. Darah berkumpul pada daerah cidera jaringan akibat pelepasan mediator kimia tubuh (kinin, prostaglandin, histamin). Avery dennison employee handbook template. Edema (pembengkakan), merupakan tahap kedua dari inflamasi.

Farmakologi

Plasma merembas ke dalam jaringan intestinal pada tempat cidera. Kinin mendilatasi asteriol, meningkatkan permeabilitas kapiler. Kolor (panas), dapat disebabkan oleh bertambahnya pengumpulan darah, atau mungkin karena pirogen yaitu substansi yang menimbulkan demam, yang mengganggu pusat pengaturan panas pada hipotalamus. Dolor (nyeri), disebabkan pembengkakan pada pelepasan mediator-mediator kimia. Functio laesa (hilangnya fungsi), disebabkan oleh penumpukan cairan pada tempat cidera jaringan dan karena rasa nyeri.

Keduanya mengurangi mobilitas pada daerah yang terkena (Kee dan Hayes, 1996). Rubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, terjadi pelebaran arteriola yang mensuplai darah ke daerah peradangan sehingga lebih banyak darah mengalir ke mikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini disebut hiperemia atau kongesti dan menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut. Kalor terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut. Kalor disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat dimana darah yang memiliki suhu 37oC disalurkan ke permukaan tubuh yang mengalami radang lebih banyak daripada ke daerah normal.